Pages

Sabtu, 09 Mei 2015

Alam Bintang II

Posted by Unknown on 11.03



Hari Baru 

Dalam perjalan kisah hidup bintang, dia tak lepas lepasnya memikirkan windah yang tiba-tiba datang dalam hidupnya yang mampu merubahnya dalam hitungan menit saja.
Kekosongan yang sebelumnya berada dalam hati bintang, tiba tiba saja terisi dengan keindahan yang Windah berikan kepada Bintang.
Hidup Bintang semakin hari semakin lebih berwarna lagi, ini ditandai dengan bergulirnya waktu yang tak lama lagi berada dipenghujung tahun. Libur tahun pun sudah dimulai dan petualangan Bintang pun siap untuk dimulai.
To:Windah
 “hari minggu nanti kita jalan yah, kamu tidak sibuk kan ??? “ SMS yang dikirmkan oleh bintang ke Windah

Detik waktu terus berlalu dan tak terasa SMS itu pun belum mendapatkan balasan, membuat Bintang begitu resah dengan semua yang ia alami. Malam pun hampir tiba dan tak ada tanda-tanda bahwa windah mengindahkan via SMSnya.
Kekecewaan pun mulai datang, seiring berjalannya malam. Tanpa disadari Bintang tertidur dengan penuh pengharapan dari seorang Bidadari yang ia dambakan sejak lama.
“Bintang aku cinta kamu” windah tersenyum melihat Bintang berada didepannya
Tanpa kata Bintang merangkul erat windah dan ternyata itu adalah sebuah fantasi yang diharapkan oleh Bintang yang kemudian menjadi bunga dalam tidurnya membuat Bintang terbangun.
“Shhh ternyata hanya mimpi” Bintang dengan sedikit kekecewaan, andaikan itu adalah kenyataan entah apa yang akan terjadi oleh kehidupan Bintang.
Hal yang pertama yang bintang lakukan adalah mengambil hanphonenya untuk melihat apakah balasan dari Windah sudah ada, ternyata Windah belum saja membalasnya. Sedikit kekesalan yang timbul dari dalam diri Bintang membuatnya melanjutkan kembali tidurnya.

Keesokan harinya, bintang terbangun dan siap untuk menyambut sang surya datang dengan melakukan sebuah pengabdian kepada Tuhannya, Bintang melakukan Ibadahnya terlebih dahulu. Setelah itu dengan wajah yang sedikit lusuh karena harinya semakin tak baik baik saja akibat datangnya seorang perempuan dan pergi begitu saja tanpa memberikan kabar, ibarat layang layang yang ditarik lalu diulur kembali dan akhirnya akan putus juga.
“Pagi Bintang?”
“Pagi ma ..”
“Ehhh kenapa kamu, itu muka dicuci bersih-bersih! lusuh sekali kayak kehilangan sesuatu saja ”
Dalam hati Bintang menjawab!Iya ma Bintang kehilangan separuh jiwa Bintang.
“Lagi malas ma” Bintang
“Yasudah kamu mandi dulu terus sarapan, habis itu kita kerumah paman kamu yah ada acara syukuran disana”
Dengan segera Bintang menuju kekamar mandi, melakukan perintah yang diperintahkan oleh ibunya. Ini adalah hari –hari Bintang yang begitu resah akibat kedatangan sang Bidadarinya.
“Ma saya tidak ikut yah ?”
“Lohh kenapa ?”
“Lagi malas nih ma”
“Inikan acara syukuran sepupu kamu Bintang”
“Nitip salam saja lah ma. Bilang kalau bintang lagi tidak enak badan”

Begitu menderitanya Bintang yang dibutakan oleh seorang materi yang akan hilang nantinya dipermukaan dunia ini seperti dengan dirinya pula yang akan pergi untuk selamanya dan meninggalkan luka kepada yang ia cintai.
Bintang mengambil inisiatif untuk menelfon windah, dengan sedikit canggung Bintang memulai memanjakan jarinya menekan tombol-tombol yang akan menyambungkan dirinya dengan orang yang telah membuat dirinya seperti ini.
Nada nsp yang windah gunakan membuat Bintang begitu tegang, sudah berapa kali Bintang mencoba menelfon namun panggilannya tidak mendapat respon.
Hidup Bintang yang tak tenang belakangan ini membuat dirinya kehilangan jati diri, ini kah yang disebut cinta itu Buta. Keresahan dan kegundahan yang Bintang rasakan tak mampu bersembunyi dibalik wajah tegar sang Bintang yang begitu tenang dalam dirinya. Ketenangannya mulai hilang ketika sang Bidadari yang sangat diharapkan tak mampu merespon dirinya, ibaratnya Bintang yang tertutupi oleh awan tak bersinar lagi dan bahkan dirinya sendiri tak mampu menyinarinya.
Sungguh penderitaan ini melupakan segalanya, yang dulunya seorang Bintang yang mempunyai cita-cita setinggi langit kian meredup akibat sang Bidadari yang terbang menghilang entah kemana. Bidadari yang membuatnya mampu memancarkan sinar sang Bintang kini mampu menggelapkan sinarnya pula.
Kekosongan yang dirasakan membuatnya begitu menderita, entah apa yang dipikirkan Bintang saat ini tanpa memikirkan apakah sang Bidadari yang ia dambakan memikirkannya pula. Namun Bintang tak memikirkan hal itu yang ia pikirkan hanyalah Bidadarinya cepat kembali mengisi ruang yang ada dalam dirinya.

SMS yang masuk kehandphone Bintang.
Dengan tidak semangat Bintang beranjak dari temoat tidur mengambil handphonenya ingin melihat via SMS yang masuk, dan ternyata sms itu dari windah
Via SMS : Inbox
Bintang maaf yah sms kamu yang kemarin tidak saya balas dan telpon kamu tidak saya angkat, soalnya kemarin itu saya lagi sibuk urusin perbaikan final saya dan kebetulan waktu mau nelpon kamu pulsa saya habis jadi tidak sempat untuk membalasnya”
Dengan kesenagan yang timbul dari diri Bintang tergambarkan dari wajahnya membaca sms yang dikirimkan oleh windah. Dengan segera Bintang membalasnya.
Via SMS:
“ Iya tidak apa-apa, btw bagaimana dengan  ajakan saya kamu mau ??
Pengharapan yang terpancar dari raut wajah Bintang sangat jelas terpancar, Bintang sangat mengharapkan kedatangan Windah untuk mengisi dirinya dalam hari hari yang akan dilaluinya nanti.
Via SMS masuk ke hp Bintang:
oke sampai ketemu nanti yah J
Sore itu mentari mulai terbenam menandakan semangat baru untuk Bintang yang akan menerangi malam nanti. Bintang yang gelap kini semakin memancarkan sinarnya, ibaratnya ia akan menerangi langit yang ada diatas dan menerangi gelapnya dunia ini. Windah yang mampu membuatnya menghilangkan sinarnya dan mampu pula memancarkan sinarnya kini mulai memberikan sebuah isyarat ke Bintang, walaupun itu adalah ketidakpastian tetapi Bintang cukup membahagiakannya.
Jalan yang dibasahi oleh rintihan rintihan hujan yang turun dihari ini membuatnya begitu tenang dalam kebahagiaan yang ia rasakan saat ini, kekeringan hatinya mulai terbasahi oleh air air hujan yang turun, seakan melepaskan dahaga yang selama ini begitu kering yang melanda tenggorokan sang Bintang.

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site